Dibalik Erupsi Lewotobi : Sosok Bripka Paulus Bura Hadjon Anggota Bhabinkamtibmas Melayani Masyarakat di Lokasi Pengungsian Dengan Sepenuh Hati

Dibalik Erupsi Lewotobi : Sosok Bripka Paulus Bura Hadjon Anggota Bhabinkamtibmas Melayani Masyarakat di Lokasi Pengungsian Dengan Sepenuh Hati

tribratanewsflorestimur.com, Flotim - "Saya tidak tenang dirumah  kalau saya punya masayarakat binaan di lokasi pengungsian tidak bisa tidur dengan lelap dan saya juga tidak bisa tenang kalau kebutuhan mereka semua belum terlayani dengan baik di posko pengungsian."

Demikian yang sering diutarakan oleh Bripka Paulus Bura Hajon, anggota Bhabinkamtibmas dari Polres Wulanggitang, Polres Flotim, ketika ditanya soal  kondisi masyarakat binaannya dari Kecataman Ile Bura yang saat ini sedang mengungsi ke Desa Konga dan Desa Bokang Wolomatang, Kecamatan Titehena akibat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur.

Bahkan dalam melayani masyarakat binaannya di lokasi pengungsian, Bripka Paulus Bura Hajon atau yang lebih dikenal dengan nama Polisi Ipong Hadjon harus meninggalkan istri dan anak-anaknya selama berhari-hari bahkan hingga berminggu-minggu.

Ipong Hadjon digambarkan sebagai sosok polisi yang cakap dalam gerak dan lugas dalam bertindak. Dirinya juga dikenal

jauh dari kata sangar dan lebih terkesan ramah dan humanis, akan tetapi soal etos kerjanya begitu nyata.

Hal itu yang membuat masyarakat diwilayah binaan semakin mencintai sosok Polisi yang bertugas sebagai anggota Bhabimkamtibmas yang bertugas di wilayah Kecamatan Ile Bura tersebut.


 

"Polisi Ipong ini memang sangat luar biasa, sejak mendapat informasi bahwa gunung Lewotobi erupsi beliau selalu ada dengan kami di desa untuk memastikan bahwa kami dalam keadaan baik-baik saja," ungkap Veronika Timu Puka, Asal Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura.

"Ketika kami terkena dampak erupsi, beliau (Polisi Ipong Hadjon-red) secara spontan langsung membangun dapur umum untuk kami dan juga mengarahkan kami untuk tetap tenang, jangan panik sambil menunggu arahakan lanjutan dari pemerintah setempat," tambah Veronika.

Kata Veronika, ketika sebagian warga Ile Bura sudah diungsingkan ke posko pengungsian  Kantor Desa Konga dan rumah-rumah warga di Desa Bokang Wolomatang hampir setiap hari Polisi Ipong Hadjon mengunjungi masyarakat binaannya itu untuk memastikan kondisi serta ketersediaan logistik makanan di dapur umum.

"Setiap kali pak Ipong Hadjon datang pasti selalu menayakan kondisi kami pengungsi, kalau ada yang sakit langsung di arahkan untuk berobat ke pos kesehatan, begitu juga kalau logistik makanan didapur umum berkurang beliau langsung antar," tutur Veronika.

Sementara Bernadeta bala, warga Desa Nurabelen lainnya mengaku bahwa Ipong Hadjon sosok polisi sangat dekat dengan masyrakat terlebih dengan masyaraka di wilayalah binaan. Beliau juga benar-benar melayani masyarakat dengan tulus hati.

"Tidak ada sekat antara Kami masyarakat dengan Pak Ipong Hadjon sebagai anggota Polisi. Beliau sering bilang ke kami bahwa sebagai anggota Polisi tugasnya untuk melayani bukan untuk dihormati apa lagi hanya gagah-gahanan agar terlihat keren," tutur Bernadeta.*(Elton).